MLM, Bisnis yang Menjanjikan
Beberapa waktu yang lalu, oleh beberapa teman saya sering ditawari bisnis yang mempunyai prospek masa depan cerah. Dengan modal ala kadarnya akan mendapatkan keuntungan luar biasa, bisa mengumrahkan keluarga, membeli rumah mewah dan bahkan kereta apipun bisa terbeli. Bisnis apa ini? Nanti dulu, kalau saya tulis disini anda akan tergesa-gesa untuk kaya, anda tidak akan menikmati prosesnya.
Bisnis ini tidak seperti bisnis umumnya,,,
"Dengan modal 150 ribu kamu sudah bisa memiliki hak bisnis sendiri, surat izin bisnis milik pribadi dan menjalankan usahamu sendiri. Kelak, kamu akan sukses dan bisa meraih mimpimu. Kesempatan tidak datang dua kali. Kesuksesan tidak akan datang dengan sendirinya kita harus menjemputnya". Demikian kata teman saya yang diucapkan berulang-ulang ke orang-orang yang ada disekitarnya sambil menunjukkan beberapa contoh surat. Katanya itu surat berharga, surat izin usaha yang diterbitkan pihak pimpinan bisnis yang dia ikuti. Tapi, meskipun itu surat berharga saya tidak yakin jika surat tersebut laku untuk dijadikan jaminan pinjaman di bank.
Ini bukan MLM ataupun money game...
Diwaktu dan tempat yang lain, setelah menonton video yang menampilkan orang-orang disabilitas, tunanetra, tuna grahita yang dengan segala kekurangannya berhasil meraih kesuksesan dengan perjuangan mereka, seseorang yang mereka sebut motifator bisnis senior berdiri di depan audiens membakar semangat peserta seminar agar tetap beproses dan berusaha sekuat tenaga untuk mengembangkan bisnis yang sedang bersama-sama ditekuni demi meraih kesuksesan bersama menjadi miliarder, meraih mimpi menjadi orang kaya raya, sambil berkali-kali mengatakan: "mereka yang serba kekurangan saja bisa, apa lagi kita. Ini bukan omong kosong, kita berangkat bersama, berproses bersama, sukses bersama". Tak lupa si fasilitator juga memamerkan gambar mobil mewah kendaraannya, gambar rumah mewah yang diklaim miliknya dari hasil bisnis yang digelutinya. "Ini adalah bisnis berjejaring, bukan MLM bukan money game". Katanya.
Mereka tidak mau jika bisnisnya disebut MLM atau money game. Sebab mereka menyebut bahwa dalam bisnis tersebut ada prinsip member yang bekerja keras akan mendapatkan hasil lebih dibandingkan dengan yang tidak bekerja keras, ada produk yang mesti dijual, ada tarjet yang harus dicapai. Akan tetapi, hal yang jarang mereka ungkapkan adalah, bonus akan diberikan kepada member yang bisa mendapatkan banyak downline baru dengan tarjet tertentu, bukan kepada mereka yang mencapai tarjet penjualan. Sebenarnya, ada istilah lain yang lebih sesuai dengan bisnis model ini yakni "skema ponzi", tapi istilah ini tidak sepopuler istilah MLM.
Ya, apapun bentuk produknya, mulai dari minuman berenergi, produk kesehatan, penghemat bahan bakar kendaraan, hingga asuransi, tapi intinya adalah member akan mendapatkan bonus jika mampu mendapatkan member baru. Meskipun member bisa menjual produk hingga puluhan juta rupiah jika member tidak mendapatkan downline, maka member tersebut bukannya mendapatkan bonus akan tetapi member tersebut akan mendapatkan tarjet penjualan baru dengan produk jenis baru pula. Dan kejamnya, produk tersebut bukanlah produk yang mudah laku di pasaran.
Dalam model MLM, atau istilah yang lebih sesuai "bisnis skema ponzi" ini, upline mendapatkan bonus dari biaya registrasi keanggotaan dari downline yang mereka rekrut, semakin banyak downline maka semakin banyak pula bonus yang akan diperoleh. Dan tentunya downline paling bawah yang akan "nyonyor" tidak mendapatkan apa-apa. Upline paling atas yang meraup banyak keuntungan yang kerap dipamerkan didepan para member baru. Lalu bagaimana dengan penjualan produk? Produk hanya modus agar bisnis model ini berjalan mulus dan produk hanya sarana agar mudah merekrut anggota baru. Dan biasanya produk yang dijual harganya sering kali diluar nalar saking mahalnyayang tidak sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh konsumen, bahkan bisa jadi produknya sama sekali tidak bermanfaat.
Mimpi yang melebihi batas normal, janji sukses yang tidak wajar, lebih banyak presentasi kesuksesan orang lain dari pada tips trik enterpreneurship atau cara branding yang efektif untuk menguasai pasar menjadi ciri khas dari bisnis ini. Maka jika suatu saat anda mendapat informasi ada bisnis yang menawarkan mimpi yang tidak wajar, laba milyaran dari modal hanya ribuan maka hampir dipastikan bisnis ini adalah bisnis yang menggunakan model MLM atau skema Ponzi ini akan tetapi ingat hal ini:
anda tidak salah baca dan saya dengan sangat sadar menulis judul diatas. Bisnis ini memang menjanjikan. Menjanjikan kesukesan, menjanjikan kekayaan, menjanjikan kaya dunia akhirat, menjanjikan mampu membeli kapal pesiar. Tapi namanya janji, jika ada saatnya bisnis ini hancur juragan dan upline tinggal kabur dan menyusun MLM baru, mencari mangsa baru, akan tetapi janjinya tetap sama, mimpi kesuksesan dan hasil milyaran. Begitu terus polanya hingga Indonesia menjadi negara terkaya di dunia. Namanya juga bisnis yang menjanjikan hasilnya ya janji itu, jika janji tidak terpenuhi ya kembali ke pola awal....
Post a Comment