Selamat Datang di Malas Nulis

Soal Dwifungsi yang Kembali Berfungsi



Sebenaranya saya juga ingin misuh-misuh  soal kebijakan pemerintah secara elegan ala para pakar politik atau setidaknya seperti para penulis, ya setidaknya di sosial medialah. Akan tetapi apa daya wong saya setiap kali misuh ya tidak bisa elegan, yang jelas, misuh saya sudah pasti jelaek dan saru.

Akan tetapi begini, saya juga mempunyai kegelisahan yang hampir serupa dengan banyak konten yang tersebar di sosial media terutama soal kebijakan dikembalikannya dwifungsi TNI, yang mana TNI kini sudah bisa masuk dalam beberapa sektor yang sebelumnya tidak bisa dimasuki, apa lagi tenpa mereka pensiun.

Seperti yang pernah dicontohkan salah satu akun sosial media yang saya lupa akunnya apa. Dalam akun tersebut dijelaskan bagaimana dwifungis TNI ini bekerja. Yaitu: seorang satpam perusahaan yang bisa menjabat sebagai HRD, kepala divisi marketing atau apapun jabatan yang bisa dijabat dengan tetap menjadi satpam. Lalu bagaimana dengan kompetensinya? Ya, itu dipikir belakangan yang penting mereka bisa masuk di sektor-sektor tersebut tanpa mempertimbangkan kompetensi dan kepakaran mereka. Karena apa? Karena menurut para pemangku kebijakan menjadi satpam bukan pekerjaan yang bisa memperoleh gaji yang layak. Lah, kok mau jadi satpam? Ya, jangan tanya saya. Womg saya juga tidak tahu pasti kenapa mereka lebih memilih pekerjaan itu. Lhah, kenapa juga gajinya yang tidak dinaikkan?, Dalam hal ini, saya juga tidak tahu….

Dan apa menjadikan ini kekhawatiran bersama? Hal sederhana yang menjadi kekhawatiran bersama adalah saat rapat, anggota rapat lain masuk ke forum membawa argumen yang ini membawa senapan dan pasukan, jika tidak setuju dengan forum, mereka bisa memnggunakan nalar militer, karena mereka sejak semula dididik di lingkungan militer. Dan kita tahu bagaimana pola pikir militer. Tidak sepakat dengan atasan yang muncul adalah “Siap salah, Komandan…!!”. Bukankah itu sangat berbahaya? Atau menakutkan? Entahlah saya juga tidak tahu pasti bagaimana selanjutnya. Yang jelas ini berhasil menghawatirkan banyak orang, terutama sipil yang telah bekerja di sektor yang sangat mungkin TNI masuki. Bagaimana dengan anda?