-->

Novel "Binatangisme"

 


George Orwell, seorang penulis Inggris yang dikenal dengan karya-karya satir politiknya, menyampaikan kritik tajam terhadap sistem totaliter melalui novel alegorisnya yang berjudul Animal Farm. Ditulis saat Perang Dunia II, novel ini menyindir pemerintahan Uni Soviet di bawah kepemimpinan Josef Stalin, dengan menggunakan perumpamaan tentang sekelompok hewan yang merevolusi peternakan mereka demi kebebasan dan keadilan.

Cerita Animal Farm dimulai di Manor Farm, sebuah peternakan yang dikelola secara semena-mena oleh pemiliknya, Tuan Jones. Para hewan yang merasa tertindas dan hanya dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, mulai membayangkan kehidupan yang bebas dan dikuasai oleh mereka sendiri. Gagasan perlawanan ini dipelopori oleh seekor babi tua bernama Mayor Tua, yang menyerukan revolusi dan memperkenalkan lagu perjuangan berjudul “Beasts of England”. Setelah kematiannya, dua babi muda, Snowball dan Napoleon, memimpin pemberontakan yang berhasil mengusir Tuan Jones dan mengganti nama peternakan menjadi Animal Farm.

Pasca-revolusi, para hewan menerapkan sistem baru bernama Binatangisme yang berisi tujuh perintah dasar, di antaranya larangan mengenakan pakaian, tidur di ranjang, minum alkohol, dan membunuh sesama hewan. Prinsip dasar dari perintah ini adalah bahwa semua hewan setara dan manusia adalah musuh. Di bawah pengawasan para babi, hewan-hewan bekerja keras demi menciptakan kehidupan yang adil dan sejahtera. Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, mereka merasa bangga karena kini mereka bekerja untuk diri sendiri, bukan untuk manusia yang menindas mereka.

Namun, kepemimpinan yang awalnya dijalankan bersama oleh Snowball dan Napoleon segera berubah menjadi konflik kekuasaan. Snowball, yang dikenal cerdas dan visioner, kerap memenangkan perdebatan mengenai rencana-rencana pembangunan peternakan. Hal ini menimbulkan rasa iri dan ambisi dalam diri Napoleon. Dengan bantuan anjing-anjing peliharaan yang dilatih secara rahasia, Napoleon menggulingkan Snowball melalui kekerasan dan menyebarkan propaganda yang mencemarkan nama baiknya.

Setelah pengusiran Snowball, kekuasaan sepenuhnya berada di tangan Napoleon. Pada awalnya, di bawah kepemimpinannya, Animal Farm menunjukkan kemajuan, bahkan mampu mempertahankan diri dari serangan Tuan Jones. Akan tetapi, kejayaan itu tidak berlangsung lama. Napoleon mulai menyalahgunakan kekuasaannya, mengubah isi perintah Binatangisme, dan menciptakan sistem yang hanya menguntungkan dirinya dan para pengikutnya. Keadaan para hewan kembali seperti semula: mereka bekerja keras tanpa imbalan, hidup dalam ketakutan, dan kehilangan suara dalam pengambilan keputusan.

Usaha pemberontakan dari hewan-hewan yang kecewa dengan kepemimpinan Napoleon segera dipadamkan secara brutal. Mereka tak berdaya menghadapi kekuatan militer dan kekejaman para pengikut Napoleon. Ironisnya, sistem yang mereka bangun untuk bebas dari penindasan manusia justru berubah menjadi tirani yang sama, bahkan lebih kejam. Dalam hal ini, Orwell menunjukkan bahwa revolusi yang tidak diawasi dengan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan dapat berakhir dengan munculnya rezim yang serupa, hanya dalam wujud yang berbeda.

Melalui Animal Farm, Orwell secara tajam mengkritik praktik kekuasaan absolut, propaganda politik, dan penyalahgunaan ideologi untuk kepentingan kelompok tertentu. Ia menggambarkan bagaimana idealisme yang murni dapat dikorupsi oleh ambisi individu, serta memperingatkan bahaya dari pemusatan kekuasaan yang tidak transparan. Meskipun novel ini ditulis sebagai sindiran terhadap Stalinisme, pesan-pesannya tetap relevan dalam konteks kekuasaan dan politik global hingga hari ini.

Novel ini telah diadaptasi ke berbagai bentuk media, termasuk film animasi tahun 1954 yang disutradarai oleh John Halas dan Joy Batcheler, serta versi komik satir karya Harold Whitaker. Adaptasi tersebut turut memperkuat posisi Animal Farm sebagai karya klasik yang sarat makna dan terus menginspirasi diskusi mengenai politik dan moralitas kekuasaan.

Baca Novelnya disini: Binatangisme

Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART
Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART